Propaganda Oknum Kristen terhadap al-Qur’an Surah Al-Naba: 33


بسم الله الرحمن الرحيم

Sumber gambar:

Suatu saat ada non muslim yang bertanya perihal Surah al-Naba’ ayat 33. Berikut pertanyaannya:

Coba anda saya test ttg surganya islam..QS 78:33 Kawa’eba atraba..Kata arab “kawa’eba berarti APA? ..Tapi penerjemah Quran di indonesia terlalu malu untuk menerjemahkahkan itu..sebab memang bertentangan dengan nurani
penerjemah..tapi bhs arabnya jelas menyebutkan hal itu..karena merasa malu dan risih inilah para penerjemah Quran Indonesia dengan NEKAD mengedit kata2 allah…….==>cuma diterjemahkan sebagai gadis2 remaja===>QS 78:33-34 : ” dan gadis-gadis remaja* yang sebaya, ,dan gelas2 yg penuh (berisi minuman)…” ???????
.Kata arab “kawa’eba berarti perawan muda yg dadanya kencang MONTOK dan berbentuk indah..

————————————————————————————————————————————————————

Jawab:

BAB I

PENDAHULUAN

Segala puji syukur hanya bagi Allah, shalawat dan salam hanya untuk kekasih kita nabi besar Muhammad saw, keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai hari kiamat nanti.

Allah berfirman:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah/2:120)


Banyak sekali propaganda non muslim dalam meracuni umat Islam, baik dengan cara-cara formal maupun informal, dengan cara-cara (yang terkesan) ilmiah maupun dengan cara-cara murahan.

Salah satu cara murahan non muslim dalam berpropaganda adalah dengan mencari ayat-ayat al-Qur’an dan/atau al-Hadits yang berpotensi “membingungkan” kalangan awam dengan harapan masuk kedalam perangkap mereka, minimal menjadi tidak percaya terhadap al-Qur’an dan menjadi jauh sejauh-jauhnya. Akan tetapi Allah melindungi agama-Nya meski orang-orang kafir tidak menyukainya.

Allah berfirman: “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.” (QS. Al-Taubah/9:32)

BAB II

PEMBAHASAN

            Allah swt telah berfirman dalam Qur’an Surah al-Naba/78 ayat 31-36:

إِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًا (31)

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan

حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا (32)

(yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,

وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا (33)

dan gadis-gadis remaja yang sebaya,

وَكَأْسًا دِهَاقًا (34)

dan gelas-gelas yang penuh berisi minuman,

لاَ يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَلاَ كِذَّابًا (35)

Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula perkataan) dusta,

جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطاَءً حِسَابًا (36)

Sebagai balasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak.

 

Orang-orang non muslim menggunakan cara-cara murahan dalam mentafsirkan ayat-ayat di atas pada ayat ke 33 sehingga membingungkan orang-orang awam. Mereka berkata bahwa ayat ke 33 arti aslinya bukan “gadis-gadis remaja yang sebaya,” akan tetapi adalah perawan muda yg dadanya kencang MONTOK dan berbentuk indah.

Baiklah di sini penulis dengan segala keterbatasan penulis akan mencoba memberikan penjelasan terhadap propaganda murahan ini. Kritik dan masukan akan menjadi bahan bakar penulis untuk menjadi lebih baik.

A. ETIMOLOGI

Secara etimologi kata وَكَوَاعِبَ adalah jama’ dari كَعْبٌ yang makna aslinya adalah “Sesuatu yang menonjol.” Dari kata كَعْبٌ inilah kemudian muncul arti-arti yang lain sesuai dengan penggunaan kata dari situasi kondisi yang ada.

Di bawah ini penulis akan menjelaskan penggunaan kata كَعْبٌ dalam kamus-kamus Arab.[1]

  1. Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah bangunan maka bermakna: “kubus.” Begitu pula apabila ditambah Ta’ Marbuthah = كَعْبَةٌ artinya adalah: bangunan berbentuk kubus (Ka’bah).
  2. Apabila kata كَعْبٌ masuk ke dalam ranah kedokteran maka artinya menjadi: “sendi, ruas, mata kaki dan/atau tumit.”
  3. Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah derajat maka artinya: “kemuliaan, keluhuran dan kebesaran.”
  4. Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah perbuatan, maka artinya adalah: “bersegera atau mengisi.”
  5. Apabila kata كَعْبٌ masuk ke dalam ranah permainan maka bermakna: “dadu.”
  6. Apabila kata كَعْبٌ masuk ke dalam tali maka akan berarti: “simpul,”
  7.  Apabila kata كَعْبٌ masuk ke ranah wanita maka artinya adalah: “Kegadisan dan keperawanan.”
  8. Apabila kata كَعْبٌ dideskripsikan ke buah dada perempuan maka akan bermakna: “montok buah dadanya” dengan catatan:
  • Setelah kata mashdar كَعْبٌ berubah menjadi Fi’il Madhi كَعَّبَ dan harus ada tambahan Jariyah / جاَرِيَةٌ menjadi كَعَّبَتِ الْجَارِيَةُ.
  • Dijadikan Fa’il كَاعِبٌ dan harus ada tambahan Jariyah / جاَرِيَةٌ menjadi كَاعِبُ الْجَارِيَةُ.  Atau ;
  • Harakat fathah di lafal كَعْبٌ di atas berubah menjadi dhammah كُعْبٌ, baru bisa diartikan: “Gadis yang montok buah dadanya.”

Apabila tiga syarat di atas tidak ditemukan maka dalam tata bahasa Arab disebut kegagalan bahasa/tidak sah/cacat (بَاطِلٌ).

Ditilik dari etimologi saja propaganda murahan yang mengatakan bahwa arti Qur’an Surah Al-Naba’/78 ayat 33 yang berarti “perawan muda yg dadanya kencang MONTOK dan berbentuk indah” adalah keliru total.

B. TERMINOLOGI

Adapun secara terminologi arti وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا yang benar adalah sesuai dengan terjemahan al-Qur’an bahasa Indonesia yang ada saat ini, yakni “dan gadis-gadis remaja yang sebaya.”

Hal ini dapat dilihat dari berbagai tafsir al-Qur’an yang ada di dalam literatur Islam. yang menjelaskan makna وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا tersebut dengan arti aslinya: “Perempuan-perempuan yang berumur sebaya”[2] atau perempuan-perempuan yang mempunyai fisik yang sempurna yang sangat disukai oleh siapapun[3] yang di dunia laksana bidadari yang sangat mulia sifat-sifatnya.[4] Untuk umur bidadari ini diperkirakan (umur wanita di dunia) sekitar 30 tahun.[5]

Namun meski demikian menurut al-Maawardiy ada ulama yang mentafsirkan (baca: ingat mentafsirkan bukan mengartikan/menterjemahkan) bahwa kata وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا adalah gadis yang sempurna yang ditandai antara lain dengan montoknya buah dada, pendapat ini diwakili oleh Ibnu ‘Abbas. Sedangkan pendapat yang diwakili oleh ulama al-Dhahhak dan dipakai oleh seluruh ulama dunia adalah sebagaimana yang telah penulis terangkan sebelumnya, bahwa وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا adalah gadis yang berumur sebaya.[6]

C. KONKLUSI

Dilihat dari etimologi dan terminologi serta tafsiran para ‘ulama yang paling banyak diikuti sangat jelas bahwa arti kata وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا adalah gadis yang berumur sebaya. Adapun jika ada yang mengatakan bahwa bermakna gadis yang montok payudaranya ini diwakili oleh Ibnu ‘Abbas berdasarkan ijtihad beliau.

Lagi pula pun jika benar pendapat Ibnu ‘Abbas tentu tidak masalah, karena memang Surga diberikan untuk hamba-hambanya yang shaleh yang merupakan kenikmatan tiada tara, tentunya tidak ada satupun yang pernah merasakan, namun Allah swt mengkiaskan dengan bahasa yang sangat santun.[7] Jika saja al-Qur’an bukanlah wahyu Allah niscaya penggambaran Surga tersebut dengan bahasa yang sangat tidak pantas seperti dalam kitab “suci” agama lain yang jelas-jelas sangat mengganggu dan wajib dijauhkan dari anak-anak karena sangat mesum sekali isinya.

BAB II

PENUTUP

 

Alhamdulillah dengan segala keterbatasan penulis dapat menyanggah propaganda non muslim yang sebenarnya SANGAT FRUSTASI mencari kelemahan dalam agama Islam khususnya al-Qur’an dan al-Hadits, sementara dalam kitab mereka yang katanya “suci” itu sangat banyak “ayat-ayat” pornografi yang tidak pantas disebut dengan wahyu Tuhan.

Semoga tulisan ini bermanfaat, saran dan kritik sangat penulis nantikan. Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu An Lailaha Illah Anta Astaghfiruka wa Atubu Ilaik.

Wallahu A’lam bi al-Shawaab

Selasa, 26 Maret 2013

Al-Faqir Ila Rahmati Rabb

Apriansyah Bintang.

 

CATATAN:

Silakan dicopy/disalin dan diperbanyak dengan syarat cantumkan sumber aslinya dari mana. Jadilah blogger dan muslim yang beretika.

END NOTE:


[1] Achmad Warson Munawwir, Kamus Munawir Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya: Pustaka Progressif, 2001, h. 1214.

[2] Silakan Baca:

[a] Muhammad bin Jariyr binYaziyd bin Katsiyr bin Ghaalib al-Aamiliy al-Thabariy, Jami’ al-Bayaan ‘An Ta’wiyl Aay al-Qur’aan (Tafsiyr al-Thabariy), Beirut: Daar Hijr Li al-Thabaa’ah wa al-Nasyr wa al-Tauziy’ wa al-I’laan, 1422 H/2001 M, cet. I, vol. XXIV, h. 38.

[b] Faishal bin ‘Abd al-‘Aziyz bin Fayshal ibn Hamd al-Mubarok al-Najdiy, Tawfiyq al-Rahmaan Fiy Duruws al-Qur’aan, Riyadh: Dar al-‘Aashimah, 1416 H/1996 M, cet. I, vol. IV, h. 25.

[c] Muhammad al-Amin bin Muhammad al-Mukhtaar bin ‘Abd al-Qaadir al-Jakniy al-Syanqithiy, Adhwaa’ al-Bayaan Fiy Iydhaah al-Qur’aan bi al-Qur’aan, Beirut: Dar el-Fikr, 1415 H/1995 M, cet.-, vol. VII, h. 521.

[d] Abuw Muhammad bin ‘Abd Allah bin Wahb bin Muslim al-Mishriy al-Qurosyiy, Tafsiyr al-Qur’an min al-Jaami’ Li Ibn Wahb,—: Dar al-Ghurob al-Islaamiy, 2003 M, cet. I, vol. 1, h. 110.

[e] Ibroohiym bin al-Sariy bin Sahl Abuw Ishaaq al-Zuajjaaj, Ma’aaniy al-Qur’aan wa I’roobuh, Beirut: ‘Aalam al-Kutub, 1408 H/1988 M, cet. I, vol. iv, h. 338.

[3] [a] Durwazah Muhammad ‘Azzat,  al-Tafsiyr al-Hadits, Cairo: Dar Ehya el-Kutub el-‘Arabiyya, 1383 H, vol. V, h. 407.

[b] Ibraahiym bin Ismaa’iyl al-Abyaariy, al-Mawsuw’ah al-Qur’aaniyyah, Cairo: Mu’assasah Sijl al-‘Arob, 1405 H, cet. -, vol. VIII, h. 83.

[4] Prof. Dr. Hakamat bin Yasyiyr bin Yaasin, Mawsuw’ah al-Shahiyh al-Masbuwr min al-Tafsiyr bi al-Ma’tsuwr, al-Madiynah al-Munawwaroh: Dar el-Ma’aatsir li al-Nasyr wa al-Tawziy’ wa al-Thabaa’ah, 1420 H/1999 M, cet. I, vol. I, h. 127.

[5] Abu ‘Abd Allah Muhammad bin ‘Abd Allah bin ‘Iysaa bin Muhammad al-Murry al-Malikiy, Tafsiyr al-Qur’aan al-‘Aziyz, Cairo: al-Faaruwq al-Hadiytsah, 1423 H/2002 M, cet. I, vol. V, h. 85.

[6] Silakan baca: Abu al-Hasan ‘Aliy bin Muhammad bin Muhammad bin Hubaiyb al-Bashariy al-Baghdaadiy al-Maawardiy, al-Nakt al-‘Uyuwn (Tafsiyr al-Maawardiy), Beirut: Dar el-Kutub el-‘Ilmiyyah, t.t., vol. vi, h. 188.

[7] Bahasa Arab yang biasa dipakai untuk penggunaan payudara yang montok adalah طبطب الثدي, yang tentu saja sangat jauh dari kesopanan yang dipakai oleh kitab suci al-Qur’an.

About Apriansyah Bintang

Turut mendiskusikan mispersepsi terhadap Islam dengan hikmah dan mau'izhah hasanah. مناقش أي سوء الفهم للإسلام بالحكمة والموعظة الحسنة Also discuss any misperceptions of Islam with wisdom and good advice.

Posted on 26 Maret 2013, in Diskursus Islam and tagged , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. 27 Komentar.

  1. Terimakasih pak Apri… maaf baru buka karena modemnya bikin saya males browsing..lemoooot…, hehe…

    Artikelnya bagus dan menjelaskan sejelas-jelasnya…
    saya share ya pak apri..

    jazakallah khoir…

    ISK.

  2. Mereka hendak memadamkan cahaya Allah, tapi Allah berkehendak untuk menyempurnakan cahayaNya, walau orang2 kafir, musyrik, dan munafik tidak menyukainya……

  3. Pornografi dalam kitab Injil

    * Hubungan Seks Antara Ayah dan Dua Orang Anak Perempuannya: Malam-malam kedua anak perempuan Nabi Lot menggoda ayah mereka yang mabuk dan mendapatkan anak darinya.(Injil – Kejadian 19: 30-36)
    * Anak laki-laki Berhubungan Dengan Ibunya: Ruben anak laki-laki tertua dari Yakub, pada saat ayahnya tidak ada, berhubungan seksual dengan istri ayahnya dan Israel (nama lain Yakub) mendengarnya. Adegan ini dilaporkan kepadanya, tetapi dia tidak memarahi atau memukul anaknya atas kelakuan tersebut. Tuhan juga tidak memberikan sebuah kata celaan pun kepadanya.(Injil-Kejadian 35: 22).* Yehuda Melakukan Perzinahan Dengan Menantu Perempuannya: Dia dengan segera menjadi hamil dan memberikan anak haram yang kembar yang kemudian menjadi nenek moyang Yesus Kristus. Ini berarti Tuhan memberi penghargaan kepada Yehuda dan keturunannya.(Injil -Kejadian 38: 15-30).
    * Amnon, Salah Seorang Putra Nabi Daud Memperkosa Saudara Perempuannya: “Seorang anak laki-laki yang mulia dari seorang ayah yang mulia” berdasarkan Injil yang “Suci”, Amnon dengan sebuah tipu daya yang hebat memperkosa saudara perempuannya Tamar dan Tuhan tidak menghukum atau menegurnya.(Injil – 2 Samuel 13: 5-14)

    * Putra Daud Yang Lain Memperkosa Ibunya (10 kali berurutan). Absalom membentangkan sebuah kemah di atas Sotoh dan membaringkan 10 istri (gundik) ayahnya dan memperkosa mereka semuanya satu per satu, ‘di depan mata seluruh Bani Israel.’ (Injil – 2 Samuel 16: 21-23).
    * Yerusalem (Orang Yahudi) Pelacur Yang Tidak Pernah Puas Tidak bangsa Asyur, Babylonia atau Mesir pernah dapat memuaskan pelacur Yahudi tersebut. Pelacur-pelacur lain dibayar oleh klien mereka atas pelayanan yang diberikan tetapi pelacur ini membayar klien mereka agar dilayani. “Dia membentangkan kakinya untuk setiap orang yang lewat!” (Injil – Yehezkiel 16: 23-24).

    * Dua Orang Perempuan Bersaudara Berkompetisi Satu Sama Lain Dalam Prostitusi. “Bagi kegemarannya terhadap kekasih-kekasihnya yang auratnya seperti aurat keledai dan emisinya seperti emisi kuda.” (Injil – Yehezkiel 23: 1-35)

    * “Dia memegang dan menciumnya …
    “Marilah kita memuaskan birahi hingga pagi hari, dan bersama-sama menikmati asmara. Karena suamiku tidak di rumah, …”
    (Injil – Amsal 7: 7-22)
    * Berkata wanita tersebut: “Rajaku sedang berbaring di dipannya …”
    ‘Kekasihku mempunyai penciuman dari Myrrh sewaktu dia berbaring pada buah dadaku.”
    ( Injil – Kidung Agung 1: 12-13).

    * Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku.
    “… ketika saya menemuinya … Kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia kerumah ibuku, ke kamar di mana aku lahir.”
    (Injil – Kidung Agung 3: 1-4)
    * “Lihatlah, cantik engkau, manisku
    bibirmu bagaikan seutas pita kirmizi …
    buah dadamu seperti anak rusa …
    Lingkar pahamu seperti permata …
    … Saya berkata, ‘Saya akan memanjat pohon palem …
    Oh, buah dadamu seperti sekelompok anggur’. “
    ” (Injil – Kidung Agung 4: 1-7)

    * “Dan Simson pergi ke Gaza, dilihatnya di sana seorang perempuan sundal (seorang Wanita Tuna Susila), dan dia menghampirinya (melakukan hubungan seksual dengan-nya). “(Injil -Hakim-hakim 16: 1).

    • He he he.. Ini br yg ketawan ya..

      • Injil- Kejadian? Sejak kapan Kejadian masuk Injil? 🙂 anda hendaknya belajar dulu dan jangan asal comot ayat. 😀 Kejadian itu di perjanjian lama yang ditulis oleh Musa. 🙂 Mengenai Kidung Agung, anda bilang pornografi karena kebetulan pikiran Anda menuju hal tersebut. 🙂 Itu adalah sebuah puisi yang maknanya sangat dalam, Anda hanya bisa mengerti saat pikiran Anda bisa tidak dipenuhi pornografi.

      • Kalau yg anda maksud itu adalah perjanjian lama maka non kristen tidak mau tau itu, yg jelas itu ada dalam satu set BIBLE.

        Mencomot ayat? Hehehe bukankah mencomot ayat itu adalah hobi missionaris dalam memurtadkan umat islam dengan cara murahan? Hehehe

        Kidung agung harus yg berfikiran positif? Wah kalau gitu sekalian aja nonton bokep atau baca semi yg penting pikiran kita positif. Gitu? Ngaco bener dah..

  4. penjelasan yang sangat jelas, mudah dipahami, mudah-mudahan kristener tidak selalu dibuat kabur oleh para penyesatnya.

  5. Begitulah cara umat kristiani dlm menterjemahkan Al Qur’an. Mereka risih dgn pornonya Bibel/Alkitab/Injil,jadi mereka mencari cari pornografi dlm Al Qur’an utk mentramkan hati mereka sendiri,jadi spt mencari kawan seiring bahwa kitab sucinya umat Islam ada pornografinya spt kitab Bibek/Alkitab/Injil. Disamping itu juga utk melemahkan mental umat islam. Mungkin juga umat kristiani mencari cari ayat porno pd agama Hindu,Budha,Konghucu dsb. Padahal tuhan/dewa dewi dr suatu agama yg pernah ada di planet bumi sejak dulu sampai sekarang yg tampil tdk patut (porno) yaitu hanya Yesus,dia hanya bercawat dan lunglai tak berdaya.

    • Pemahaman mereka terhadap kitab “suci” mereka sangat dangkal.

      • Tuduhan anda ini kalau nanti saya balas, jangan marah ya.
        Begini, saya punya teman muslim dikantor mancapai 100 orang., yang bisa membaca huruf arab (bukan menghafal) hanya 10an saja dan yang paham artinya tanpa melihat terjemahan mungkin hanya 3 atau 4 orang saja.
        Bagaimana mereka bisa memahami alquran kalau mereka tdk bisa membaca tulisan arab ?
        Bahkan banyak/mayoritas dari mereka tidak tau arti bacaan yang mereka ucapkan ketika sholat krn hanya sebatas hafalan. Itu fakta.
        Bahkan ada di grup2 bcandaan itu tulisan arab disandal banyak yang mencaci menuduh melecehkan padahal itu artinya kanan dan kiri. Kenapa..? karena mereka tdak bsa membaca tulisan arab. Kalau tidak percaya silahkan anda berdiri di pinggir jalan…tunjukkan 2 kalimat bahasa arab satu dari ayat alquran, satu kalimat tulisan bebas. kemudian tanyakan ke orang2 yang lewat. Dari 100 org yang anda tanya, berapa yang paham ??

        Saya di kantor play yutub lagu pujian rohani Kristen berbahasa arab,..temen sekantor saya pada heran dikira aku play solawatan…

        Lalu dengan enteng anda mengatakan “Pemahaman mereka terhadap kitab “suci” mereka sangat dangkal.”

    • Pemahaman anda ini menunjukkan kalau anda tidak paham apapun tentang Alkitab. Sangat mengherankan, mayorittas muslim menganggap kalau Alkitab sudah dipalsukan sudah diedit. Tetapi bodohnya kalian adalah masih saja mengutip2 ayat yang dianggap palsu.
      Begini ya, kalau alkitab itu bisa/sudah dipalsukan..bisa diedit maka ayat2 yang anda katakan porno pasti sudah dihapus..ya nggak sih ?? Tetapi justru itulah kejujuran ayat2 Alkitab. Apa yang anda katakan ayat porno itu bagaimana caranya? apa syahwat anda terangsang hanya karena membaca ayat begitu ??

      Itu yang ditulis adalah kejadian/kisah yang terjadi (sejarah) dan bukan untuk dicontoh..bukan merupakan anjuran/tuntunan.
      Disitu menunjukkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna sekalipun itu pernah dipilih oleh Tuhan untuk menjadi apapun yang Tuhan kehendaki (raja/nabi).

      Kalau di kitab agaman ttt itu ada yang menikahi gadis belia, ada yang anjuran beristri banyak..dan menjadi dasar diikuti…

  6. Pinter bngt,,, gamblang, jelas, tak membingungkan smskli,,,
    Sayangnya, negara qt yg bkiblat ke amerika mjdikn generasi penerus smakin lalai dan enggan utk mngkaji khasanah islamiah
    Tentu itu semua bs di atasi, jk dmulai dr dri sendri
    Mksih artikelnya,,,,

  7. hallo, terima kasih atas penejelasannya, jazakAllahu khairan. Tapi ada satu pertanyaan yang saya tidak mengerti, kenapa harus “gadis” (as in female by definition), kenapa tidak “human being (which mean it can be interpreted as male and female). I’m a female myself, and honestly, it does sound sexism because i feel like as a woman we’re nothing but just a reward, and it is rather offensive. Terima kasih.

    • Yang saya tahu gadis gadis itu bukan gadis gadis dunia tapi para bidadari yg memang khusus diciptakan untuk laki laki penghuni surga, sedangkan wanita dunia yang akan jauh Lebih cantik dari para bidadari itu akan dinikahkan dengan suaminya ketika di dunia atau yg lain yg dia suka.

      Kenapa wanita tidak disebutkan dapat bidadara? Kesenangan wanita beda dengan laki lski5, buktinya banyak wanita yg mau menikah dengan pria tua jelek yg penting kaya raya, sedangkan laki laki walaupun ada biasanya juga masih main mata sama yg sebaya

      • SUdah,..akui saja itu dapat gadis belia berbuah dada montok…
        kemenag aja menjelaskan demikian kok..masa ayat alq mau dianulir…???

  8. SAHIH INTERNATIONAL
    And full-breasted [companions] of equal age

  9. Permisi saya punya hafazan per kata penerbit Al-Qur’an Al-qosbah, dalam terjemahan Surah An Naba ayat 33 “Dan gadis gadis montok yang sebaya”. Saat saya sedang menghafalkan saya terganggu.. apakah terjemahannya behitu.. lantas bagaimana jika buku ini diterbitkan banyak yang baca. Apakah yang harus saya lakukan?

    • Sebenarnya terjemahan itu tidak terlalu salah dan anda tidak perlu terganggu dengannya. Mengapa?

      Karena Alqur’an selalu berbica kepada manusia menggunakan perspektif manusia. Sebagai contoh :

      [1] Alqur’an sering memberikan ilustrasi kenikmatan surga dengan mengalirnya sungai2 yang banyak di sana. Ilustrasi seperti ini jika dipandang oleh orang Indonesia adalah sebagai satu hal yang biasa karena sungai di Indonesia sangat banyak dan indah2. Akan tetapi yang perlu diingat di sini adalah ketika Al Qur’an itu turun di daerah yang sangat tandus di Arab Saudi maka ilustrasi seperti ini akan sangat membuat mereka tertarik kepada gambaran Surga. Mengapa karena batas kemampuan manusia untuk memahami hal yang nikmat di dunia hanya sampai di sana, manusia tidak bisa membayangkan kenikmatan dunia sesungguhnya di surga nanti karena kemampuan manusia terbatas.

      [2] Alqur’an juga menggambarkan Allah sebagai dzat yang duduk di bangku kekuasaan/singgasana yang dalam bahasa Arabnya disebut (‘Arsy). Jika Allah benar duduk di ‘Arsy maka dia bukan Tuhan, karena Tuhan tidak membutuhkan apapun termasuk Arsy. Mengapa Al Qur’an mengilustrasikan Allah duduk di ‘Arsy? Karena pada zaman Al Qur’an turun kekuasaan tertinggi di dunia adalah disimbolkan dengan kekuasaan Raja, yang Raja selalu mempunyai singgasana (‘Arsy) di dalam kerajaannya. Nah Allah ingin mengilustrasikan kekuasaannya kepada manusia sebagaimana Raja yang mempunyai banyak pasukan menguasai dunia dan seterusnya. Mengapa karena batas kemampuan manusia hanya sampai di sana, manusia tidak bisa membayangkan kekuasaan Allah yang sesungguhnya karena kemampuan manusia terbatas.

      Begitupula dengan pemahaman Surah An Naba’ ayat ke 33 ini, sebenarnya tidak keliru jika ada gambaran demikian dalam terjemahnya. Mengapa? karena pemahaman manusia (khususnya lelaki) kepada salah satu kenikmatan yang ada di dunia selain harta dan tahta tentunya wanita. Dan definisi wanita yang cantik dan disukai oleh lelaki di dunia ini pada umumnya adalah yang berbadan bagus dan berisi yang dalam bahasa lainnya adalah Montok. Mengapa Allah mengilustrasikan demikian? Karena batas pemahaman manusia tentang kenikmatan di surga terbatas jadi Allah ingin mengilustrasikan kenikmatan versi dunia yang dipahami manusia tersebut menjadi salah satu kenikmatan yang ada di surga bahkan lebih dari itu.

      Jadi dalam memahami Alqur’an lihat dulu sebab turun Alqur’an dan sosio kultural yang ada di dunia pada saat itu khususnya tanah Arab tempat turunnya wahyu Al Qur’an.

      Demikian Wallahu A’lam.

  10. Pondasi Al Quran adalah Taurat, Zabur dan Injil.
    Pelindung Al Quran adalah Hadist (ada yang dianggap sahih ada yang katanya tidak) dan tafsir serta keterangan2 yang mencoba meluruskan ayat2.

    • Artinya apa ??
      Al quran tidak mampu berdiri sendiri, tidak mampu bertahan dari asumsi2 dari luar tanpa dibela hadist, tafsir dan penjelasan2 pembela ayat2 tertentu.

Silakan komentar bro...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.