Arsip Blog

MALAM JUMAT ADALAH SUNNAH NABI?


 MALAM JUMAT ADALAH SUNNAH NABI?

 Oleh: Apriansyah Bintang

Jumat, 14 April 2017

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

Alhamdulillah yang telah memberikan kekuatan kepada penulis untuk membuat makalah kecil ditengah-tengah kesibukan yang ada. Semoga tulisan kecil ini menjadi khazanah ilmu Islam yang dapat menjadi amal jariah untuk orangtua penulis, penulis dan keluarga. Allahumma Amin.

Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Sayyidina Muhammad saw Nabi dan Rasul, junjungan kita, kekasih kita, pemimpin kita umat Islam; Arab dan Ajam. Semoga dicurahkan pula kepada Ahlul Baitnya, yakni Istri-istri beliau, paman-paman beliau, dzurriyat beliau baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Semoga Allah curahkan pula kepada para Sahabat beliau, 4 Khulafa’ al-Rasyidin sebagai sebaik-baiknya sahabat Rasulullah saw, dan seluruh sahabat-sahabat beliau. Juga semoga dicurahkan kepada para Tabi’in, Tabi’i al-Tabi’in dan kepada para Mujahidin dan Ulama Islam sampai akhir zaman.

Ya Allah satukanlah kami bersama Rasulullah, ahlul baitnya dan para sahabatnya kelak di Akhirat nanti. Allahumma Amin.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

Dalam satu kesempatan penulis mendapatkan broadcast di Whatsapp Group (terlampir di LAMPIRAN halaman terakhir) tentang tidak benarnya istilah “Malam Jumat” sebagai istilah ibadah berhubungan suami istri pada malam yang mulia tersebut. Disebutkan bahwa istilah “Malam Jumat” tersebut berasal dari qoul yang dianggap hadits Rasulullah saw yang berbunyi :

“Barangsiapa yang melakukan hubungan suami istri pada malam jumat (Kamis malam) maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi (Dalam hadits lain disebutkan sama dengan membunuh 1000 atau 7000 Yahudi).”

            Read the rest of this entry

Kesesatan Syi’ah dalam kitab Ushul al-Kafiy (Post 2)


….. Langsung Saja, Yang mau baca pembukaan dan latar belakang tulisan ini, tatib dan siapa yang bisa komentar silakan buka di sini.


 

أصول الكافي

ثقة الإسلام محمد بن يعقوب الكليني

Halaman 143

72. BAB KUMPULAN KEUTAMAAN & SIFAT-SIFAT IMAM YANG SPESIAL
Read the rest of this entry

Orang tua Rasulullah saw kafir dan masuk neraka? Fitnah yang keji!


Muhammad PBUH

Anda menyukai ini.

Apriansyah Bintang Menurut sy tdk demikian. Beliau berdua wafat sblm Rasulullah diangkat menjadi Rasul. Jikalau masih hidup niscaya akan beriman, karena Orangtua Rasulullah menganut agams Hanif, yaitu agama Islam yg dibawa Ibrahim as.

Kemarin jam 9:13 melalui seluler · Suka

Roqi Muqorrobin Lantas bagaimana hadits yang menyatakan kedua orangtua rasul masuk neraka?

Kemarin jam 11:59 melalui seluler · Suka

Apriansyah Bintang Silakan dituliskan haditsnya biar sy cek kesahihannya…

12 jam yang lalu · Suka

Roqi Muqorrobin Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menziarahi kubur ibunya, lalu beliau menangis sehingga orang-orang yang ada di sekitar beliau-pun ikut menangis. Karenanya beliau bersabda, “Aku telah meminta izin kepada Rabb-ku untuk saya beristighfar (memintakan ampun) baginya, namun Dia tidak mengizinkan. Dan aku meminta izin untuk menziarahi (mengunjungi) kuburnya, maka Dia mengizinkan untukku. Karenanya, lakukan ziarah kubur, sebab hal itu bisa mengingatkan kepada kematian.”

Dalam riwayat lain yang disebutkan dalam Tafsir Ibnu Katsir, dari hadits Ibnu Mas’ud bahwa kisah ini menjadi sebab turunnya firman Allah,

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ

“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam.” (QS. Al-Taubah: 113) dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengutarakan bahwa kesedihan ini merupakan naluri sayang seorang anak terhadap orang tuanya. (Lihat: Al-Hakim dalam Mustadrak: 2/336 beliau mengatakan, “Shahih sesuai syarat keduanya –Bukhari dan Muslim-; Al-Baihaqi dalam Dalail al-Nubuwah: 1/189)

Dan terdapat tambahan keterangan dalam al-Mu’jam al-Kabir milik al-Thabrani rahimahullaah, bahwa Jibril ‘alaihis salam berkata kepada beliau,

فَتَبَرَّأَ أَنْتَ مِنْ أُمِّكَ، كَمَا تَبَرَّأَ إِبْرَاهِيمُ مِنْ أَبِيهِ

“Berlepas dirilah engkau dari ibumu sebagaimana Ibrahim berlepas diri dari bapaknya.” (Lihat juga Tafsir Ibni Katsir dalam menafsirkan QS. Al-Taubah: 113-114)

Maka sangat jelas status Aminah (ibunda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam), meninggal di luar Islam dan berada di neraka.

Maka sangat jelas status Aminah (ibunda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam), meninggal di luar Islam dan berada di neraka.

Sedangkan riwayat yang menunjukkan bahwa ayah beliau (Abdullah) meninggal sebagai musyrik dan berada di neraka adalah hadits yang diriwayatakan Muslim dari Anas: Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Di manakah bapakku?” Beliau menjawab, “Di neraka.” Maka ketika ia berbalik, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memanggilnya dan bersabda:

إِنَّ أَبِي وَأَبَاكَ فِي النَّارِ

“Sesungguhnya bapakku dan bapakmu berada di neraka.”

Hadits ini menunjukkan bahwa ayah beliau meninggal sebagai orang kafir. Dan siapa yang meninggal di atas kekafiran maka dia di neraka, hubungan kekerabatan tidak berguna dan tidak bisa menyelamatkannya. (Lihat: Syarah Shahih Muslim, Imam al-Nawawi: no. 302)

sekitar sejam yang lalu · Suka

Bottom of Form

Read the rest of this entry

Rasulullah pembantai perempuan? plis deh, baca dong sejarah…


Pertanyaan:

http://www.youtube.com/watch?v=aoT8jruvj3s&feature=share

Asmaa Bin Marwan itu siapa?
Benarkah dia dibunuh spt itu, oleh Rasul dan pengikutnya?

Jawab:

BAB I

PENDAHULUAN

Read the rest of this entry

Doa dimudahkan ilmu dan dimuliakan akhlak


pa beritahu saya doa agar diberi kepintaran oleh Allah?

———————————————-
jawab:

Doa ini biasa dipakai oleh Rasulullah:

رَبِّيْ زِدْنِيْ عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا

“Duhai Allah tambahilah ilmuku dan rizkikanlah kepadaku kepahaman…”

Doa ini biasa dipakai para ulama:

اللَّهُمَّ أَخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهْمِ وَأَكْرِمْنَا بِنُوْرِ الْفَهْمِ وَافْتَحْ عَلَيْنَا أَبْوَابَ الْعِلْمِ وَزَيِّنَا بِاْلأَخْلاَقِ الْحَسَنَاتِ وَالْحِلْمِ اَللَّهُمَّ نَوِّرْ قُلُوْبَنَا بِنُوْرِ هِدَايَتِكَ كَمَا نَوَّرْتَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ أَبَدًا أَبَداً بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Duhai Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan khayalan, muliakanlah kami dengan cahaya pemahaman, bukakanlah untuk kami pintu-pintu ilmu, hiasilah kami dengan akhlak mulia dan kebijaksanaan. Duhai Allah siramlah hati kami dengan cahaya hidayah-Mu sebagaimana engkau sirami langit dan bumi dengan cahaya selamanya sampai hari akhir, dengan rahmat-Mu duhai Allah sepengasih-pengasihnya yang paling pengasih…”